Sabtu, 21 Januari 2012

CEMBURU MENURUT ISLAM


CEMBURU bukanlah sesuatu yg selalu harus diartikan buruk. Hampir setiap orang pernah mengalami EMOSI ini. Apa yg tersirat dlm rasa CEMBURU Yg normal hanyalah suatu tanda bahwa seseorang itu mempunyai kemampuan utk mencintai seseorang. Sekaligus tdk ingin kehilangan dia, ini bukan berarti buruk.
Namun dlm kehidupan sehari-hari pengertian tentang CEMBURU ini selalu dicampur adukan dgn pengertian buruk yg dinamakan IRI HATI. Padahal antara CEMBURU dan IRI HATI adalah sangat berbeda. Sbg contoh “sy cemburu akan kekayaan dan kecantikannya”. Padahal seharusnya ia mengatakan bahwa “sy iri hati dgn kekayaan dan kecantikannya”.
CEMBURU bermakna ketakutan kehilangan seseorang yg dikasihi, kalau ia jatuh ke tangan orang lain. Iri hati terhadap milik orang lain, itu dpt merusak atau menghancurkan hidup seseorang. Sikap tersebut merupakan sikap yg selalu mengundang permusuhan.
Tetapi CEMBURU yg meletakkan sesuatu pada tempatnya dpt mendorong seseorang utk menghargai dan melindungi hubungan seseorang dgn pasangannya. CEMBURU yg spti itu mengandung manfaat sebab ia membuka mata kita thdp sesuatu yg akan hilang dari diri kita.
ISLAM memperbolehkan rasa cemburu tersebut dgn tujuan agar suami istri dpt hidup dgn tenang, bahagia serta terhindar dari kemaksiatan. Hadist ROSULULLOH :”Kecemburuan itu termasuk sebagian dari iman, dan MIDZAK (memasukkan seorang laki-laki lain ke rumah istrinya kemudian dibiarkan) itu termasuk sifat MUNAFIK.
(HR: bazar dan baihaqi)
di dalam rumah tangga ROSULULLOH SAW terdapat juga kisah2 CEMBURU dikalangan istri-istrinya. ROSULLOH pernah dicemburui oleh istrinya yg bernama HAFSAH.
Pada wktu itu HAFSAH meminta izin kepada ROSULULLOH utk pergi ke rumah ayahnya yaitu UMAR AL-KHATTAB. Sementara wkt yg terulang itu ROSULULLOH menunggu di rumah. Tiba-tiba didepan rumah ROSULULLOH, Siti Mariah istri ROSULULLOH yg lain mengetahui beliau ada di rumah HAFSAH, ia pun singgah sebentar.
Tdk lama kemudian HAFSAH pulang dari rumah ayahnya. Alangkah terkejudnya HAFSAH ketika ia melihat madunya, berada di rumahnya. Cemburunya dgn serta-merta datang. Ia tdk senang kalau melihat MARIAH berada di rumahnya. Perasaan ini jelas kelihatan dari mimik wajahnya yg sedih. SITI MARIAH faham tentang itu, akhirnya ia keluar dari rumjh HAFSAH.
Setelah MARIAH Pergi, HAFSAH pun berkata kepada Nabi “kenapa MARIAH berada dalam rumahku? Sedang aku tdk ada dirumah?”
knapa HAFSAH berani berkata demikian. Bukankah MARIAH itu istri ROSULULLOH juga. Kata2 tersebut menunjukkan KECEMBURUAN. Ia tdk senang suaminya pada waktu gilirannya diambil oleh orang lain.
CEMBURUnya HAFSAH tersebut disebabkan rasa cinta terhadap suaminya. Kalau rasa cemburu itu wujud pada keluarga ROSULULLOH, Jadi bukan suatu hal yg mustahil peristiwa yg sama juga akan terjadi dalam keluarga kita.
Namun perlu diingat, bahwa kecemburuan itu tidak membawa kepada perpecahan dan bencana terhadap rumah tangga ROSULULLOH.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar